Banyak negara di luar Indonesia yang menganggap hacker
Indonesia hanya memiliki skill yang setingkat anak kecil. Padahal, menurut
pengakuan salah seorang hacker di Tanah Air, hacker Indonesia merupakan salah
satu yang terbaik di dunia.
Serangan yang dilakukan oleh hacker yang mengaku dari
Australia, terhadap situs Garuda Indonesia, sempat menyertakan pesan singkat. Dalam
pesan tersebut dikatakan hacker Indonesia hanya memiliki kemampuan hacking yang
cetek karena cuma bisa mengubah tampilan situs. Sedangkan hacker yang mengaku
dari Australia dapat membocorkan data-data penting.
Tak hanya itu, pada Mei lalu situs Kementerian
Pertahanan RI juga diretas dan di-deface oleh sekelompok hacker yang diduga
berasal dari Myanmar. Hacker tersebut juga meninggalkan pesan bahwa hacker
Indonesia hanya memiliki skill setingkat bocah. Namun demikian, menurut salah
seorang staf yang tergabung dalam komunitas Binus Hacker, hacktivist di
Indonesia lebih luar biasa dari yang negara-negara lain bayangkan.
"Iya, itu yang menjadi image di mata orang-orang
di luar Indonesia. Padahal menurut saya, hacker di Indonesia itu lebih
powerfull dari yang mereka bayangkan," jelas hacker yang tak ingin
diketahui namanya ini.
Menurutnya, kualitas para hacker di Indonesia ini sudah
berkelas internasional. Namun para hacker tersebut lebih memilih untuk tidak
diketahui oleh orang lain, dan tak ingin apa yang dikerjakannya diketahui oleh
orang lain.
"Berdasarkan yang saya kenal, dari hacker yang
sudah senior, banyak yang berkelas internasional, tapi bersikap low
profile," lanjutnya.
Hal ini berbeda dengan hacker yang meninggalkan jejak
dengan melakukan deface, menurutnya tipe hacker seperti ini adalah hacker
pemula yang baru di dunia hacking. Dan ia ingin orang lain tahu eksistensi dirinya
di dunia hacking. Salah satu pakar komputasi di Indonesia, I Made Wiryana, juga
mengatakan, hacker yang canggih adalah hacker yang tidak meninggalkan jejak.
0 komentar:
Posting Komentar