Lapisan Es Kutub Utara Bakal Lenyap

| Jumat, 22 November 2013

Kutub Utara mengalami kondisi bersuhu hangat sekitar 3,6 juta tahun lalu sebelum terjadi zaman es. Saat itu, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi tidak jauh lebih tinggi dibandingkan data saat ini. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kemungkinan Kutub Utara akan bebas dari lapisan es bisa menjadi kenyataan dalam waktu dekat.
Tim peneliti internasional menganalisis inti sedimen yang dikumpulkan pada 2009 dari Danau El'gygytgyn (baca : El-gih-git-gin), yaitu danau dalam tertua di timur laut Rusia Arktik. Sampel tersebut memungkinkan para ilmuwan mengintip kembali sejarah iklim Arktik pada dua hingga tiga juta tahun yang lalu.
Para peneliti menemukan, pada saat itu, Kutub Utara sangat hangat, yaitu sekitar 8 derajat Celsius. "Lebih hangat dibandingkan saat ini," kata Julie Brigham-Grette, profesor geosains di University of Massachusetts Amherst sekaligus penulis utama studi ini. Laporan studi telah diterbitkan 9 Mei 2013 di jurnal Science. "Mungkin saat itu tak ada laut es. Seluruh Arktik ditutup hutan, seperti dunia yang sangat berbeda," kata Brigham-Grette.
Danau El'gygytgyn terbentuk sekitar 3,6 juta tahun yang lalu ketika sebuah meteorit menabrak bumi dan membentuk 18 kilometer kawah. Danau ini adalah salah satu daerah Arktik yang tidak terkikis oleh lapisan benua es selama zaman es. Ini berarti danau tersebut telah mengumpulkan sedimen secara terus-menerus dan tak terganggu.
Para peneliti memeriksa fosil serbuk sari dalam inti sedimen dan menemukan jejak cemara Douglas dan Hemlock. Fosil vegetasi ini membantu para ilmuwan mengumpulkan petunjuk lebih lanjut tentang curah hujan dan iklim. "Harus ada musim panas yang cukup hangat dan musim dingin yang hangat pula agar cemara Douglas dan Hemlock bisa tumbuh di sana," kata Brigham-Grette.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, proporsi karbon dioksida di atmosfer pada zaman Pliosen tengah dan awal Pleistosen mirip dengan level yang tercatat saat ini. Jika ini terjadi, iklim bumi mungkin lebih sensitif terhadap karbon dioksida. Beberapa perubahan yang terlihat saat ini yaitu pencairan es laut, garis pohon yang bergeser, dan gletser dengan tingkat abrasi yang luar biasa, bisa jadi menunjukkan bahwa iklim saat ini sedang kembali menuju zaman Pliosen.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲